MATERI AL-QUR’AN HADITS KLS XI
SMT I
TEKS
AYAT, TERJEMAH (yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ
009. (Dan sungguh jika) huruf Lam di sini bermakna
Qasam (kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah
yang menciptakan langit dan bumi?" Niscaya mereka akan menjawab,)
dari lafal Layaquulunna terbuang Nun alamat Rafa'nya, karena jika masih ada,
maka akan terjadilah huruf Nun yang berturut-turut, dan hal ini dinilai jelek
oleh orang-orang Arab. Sebagaimana dibuang pula daripadanya Wawu Dhamir jamak,
tetapi 'Illatnya bukan karena bertemunya dua huruf yang disukunkan ("Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui") jawaban terakhir mereka adalah, "Allah Yang
Maha Perkasa dan Maha Mengetahuilah yang menciptakan kesemuanya itu."
Selanjutnya Allah swt. menambahkan:
الَّذِي جَعَلَ
لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْداً وَجَعَلَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلاً لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُون
010. (Yang menjadikan bumi untuk kalian sebagai tempat menetap)
sebagai hamparan yang mirip dengan ayunan bayi (dan
Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kalian) dilalui (supaya kalian mendapat petunjuk) untuk mencapai
tujuan-tujuan di dalam perjalanan kalian.
وَالَّذِي نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
بِقَدَرٍ فَأَنشَرْنَا بِهِ بَلْدَةً مَّيْتاً كَذَلِكَ تُخْرَجُون
011. (Dan Yang menurunkan air dari langit menurut
kadar) yang diperlukan oleh kalian, dan Dia tidak menurunkannya
dalam bentuk hujan yang sangat besar yang disertai dengan angin topan (lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti
itulah) sebagaimana cara menghidupkan itulah (kalian akan dikeluarkan) dari dalam kubur kalian
lalu kalian menjadi hidup kembali.
وَالَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا
وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ الْفُلْكِ وَالْأَنْعَامِ مَا تَرْكَبُون
012. (Dan Yang menciptakan makhluk yang berpasang-pasangan)
berbagai jenis makhluk berpasang-pasangan (semuanya,
dan menjadikan untuk kalian kapal) atau perahu-perahu (dan binatang ternak) misalnya unta (yang kalian tunggangi) di dalam lafal ayat ini
dibuang daripadanya Dhamir yang kembali kepada lafal Ma demi untuk meringkas,
Dhamir tersebut adalah lafal Fihi maksudnya, yang dapat kalian kendarai.
لِتَسْتَوُوا عَلَى ظُهُورِهِ ثُمَّ
تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا سُبْحانَ
الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِين
013. (Supaya kalian dapat duduk) tetap (di atas punggungnya) Dhamir yang ada pada ayat
ini dimudzakkarkan, dan lafal Zhahr dikemukakan dalam bentuk jamak sehingga
menjadi Zhuhur; hal ini karena memandang makna yang terkandung di dalam lafal
Ma (kemudian kalian ingat nikmat Rabb kalian
apabila kalian telah duduk di atasnya dan supaya kalian mengatakan, "Maha
Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya
tidak mampu menguasainya) tidak dapat menguasainya.
TEKS
AYAT, TERJEMAH (yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ
أَوْثَاناً وَتَخْلُقُونَ إِفْكاً إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ
لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقاً فَابْتَغُوا عِندَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ
وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
017. (Sesungguhnya apa yang kalian sembah selain Allah itu)
(adalah berhala-berhala, dan kalian membuat dusta)
kalian mengatakan kebohongan, bahwa berhala-berhala itu adalah sekutu-sekutu
Allah. (Sesungguhnya yang kalian .sembah selain
Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepada kalian) maksudnya
mereka tidak akan mampu memberi rezeki kepada kalian (maka mintalah rezeki di sisi Allah) yakni
mintalah rezeki itu kepada-Nya (dan sembahlah Dia
dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kalian akan dikembalikan)
.
SK 2
TEKS AYAT, TERJEMAH
(yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ
وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي
عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُون
041. (Telah tampak kerusakan di darat) disebabkan
terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan (dan
di laut) maksudnya di negeri-negeri yang banyak sungainya menjadi
kering (disebabkan perbuatan tangan manusia)
berupa perbuatan-perbuatan maksiat (supaya Allah
merasakan kepada mereka) dapat dibaca liyudziiqahum dan
linudziiqahum; kalau dibaca linudziiqahum artinya supaya Kami merasakan kepada
mereka (sebagian dari akibat perbuatan mereka)
sebagai hukumannya (agar mereka kembali)
supaya mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan maksiat.
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا
كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُم مُّشْرِكِين
042. (Katakanlah) kepada orang-orang kafir Mekah: ("Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan Allah.") Yaitu mereka
dibinasakan disebabkan kemusyrikan mereka, rumah-rumah dan tempat-tempat mereka
kini kosong tak berpenghuni lagi karena penghuninya telah binasa.
TEKS AYAT, TERJEMAH
(yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ
إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ
الْمُحْسِنِين
056. (Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi)
dengan melakukan kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat (sesudah Allah memperbaikinya) dengan cara
mengutus rasul-rasul (dan berdoalah kepada-Nya
dengan rasa takut) terhadap siksaan-Nya (dan
dengan penuh harap) terhadap rahmat-Nya. (Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik)
yakni orang-orang yang taat. Lafal qariib berbentuk mudzakkar padahal menjadi
khabar lafal rahmah yang muannats, hal ini karena lafal rahmah dimudhafkan
kepada lafal Allah.
وَهُوَ الَّذِي
يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْراً بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ
سَحَاباً ثِقَالاً سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاء
فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْموْتَى
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون
057. (Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa
berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya) yakni terpencar-pencar
sebelum datangnya hujan. Menurut suatu qiraat dibaca dengan takhfif, yaitu syin
disukunkan; dan menurut qiraat lainnya dengan disukunkan syinnya kemudian
memakai nun yang difatahkan sebagai mashdar. Menurut qiraat lainnya lagi dengan
disukunkan syinnya kemudian didamahkan huruf sebelumnya sebagai pengganti dari
nun, yakni mubsyiran. Bentuk tunggal dari yang pertama ialah nusyuurun seperti
lafal rasuulun, sedangkan bentuk tunggal yang kedua ialah basyiirun (sehingga apabila angin itu membawa) maksudnya
meniupkan (mendung yang tebal) yaitu
hujan (Kami halau mendung itu) mega yang
mengandung air hujan itu. Di dalam lafal ini terkandung makna iltifat `anil
ghaibiyyah (ke suatu daerah yang tandus)
daerah yang tidak ada tetumbuhannya guna menyuburkannya (lalu Kami turunkan di daerah itu) di kawasan
tersebut (hujan, maka Kami keluarkan dengan sebab
hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah) cara
pengeluaran itulah (Kami membangkitkan orang-orang
yang telah mati) dari kuburan mereka dengan menghidupkan mereka
kembali (mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran)
kemudian kamu mau beriman.
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ
بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لاَ يَخْرُجُ إِلاَّ نَكِداً كَذَلِكَ
نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون
058. (Dan tanah yang baik) yang subur
tanahnya (tanaman-tanamannya tumbuh subur)
tumbuh dengan baik (dengan seizin Tuhannya)
hal ini merupakan perumpamaan bagi orang mukmin yang mau mendengar petuah/nasihat
kemudian ia mengambil manfaat dari nasihat itu (dan
tanah yang tidak subur) jelek tanahnya (tidaklah
mengeluarkan) tanamannya (kecuali tumbuh
merana) sulit dan susah tumbuhnya. Hal ini merupakan perumpamaan
bagi orang yang kafir. (Demikianlah)
seperti apa yang telah Kami jelaskan (Kami
menjelaskan) menerangkan (ayat-ayat Kami
kepada orang-orang yang bersyukur) terhadap Allah, kemudian mereka
mau beriman kepada-Nya.
TEKS AYAT, TERJEMAH
(yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاء وَالْأَرْضَ
وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلاً ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ
كَفَرُوا مِنَ النَّار
027. (Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
di antara keduanya dengan batil) dengan main-main. (Yang demikian itu) yakni penciptaan hal tersebut
tanpa hikmah (adalah anggapan orang-orang kafir)
dari penduduk Mekah (maka neraka Waillah)
Wail adalah nama sebuah lembah di neraka (bagi
orang-orang yang kafir karena mereka akan masuk neraka.)
TEKS AYAT, TERJEMAH (yang
dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
أَلَمْ تَرَ إِلَى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ
الظِّلَّ وَلَوْ شَاء لَجَعَلَهُ سَاكِناً ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ
دَلِيلا
045. (Apakah kamu tidak memperhatikan) yakni tidak
melihat (kepada) ciptaan (Rabbmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang)
mulai dari tenggelamnya matahari sampai dengan hendak terbitnya (dan kalau Dia menghendaki) yakni Rabbmu (niscaya Dia menjadikan bayang-bayang itu tetap)
artinya tidak hilang sekalipun matahari terbit (kemudian
Kami jadikan matahari atasnya) yakni bayang-bayang atau gelap itu (sebagai petunjuk) karena seandainya tidak ada
matahari maka niscaya bayang-bayang atau gelap itu tidak akan dikenal.
ثُمَّ قَبَضْنَاهُ إِلَيْنَا قَبْضاً
يَسِيراً
046. (Kemudian
Kami menarik bayang-bayang itu) yakni bayang-bayang yang memanjang
itu (kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan),
yaitu dengan terbitnya matahari.
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ
لِبَاساً وَالنَّوْمَ سُبَاتاً وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورا
047. (Dialah yang menjadikan untuk kalian malam sebagai pakaian)
yakni yang menutupi bagaikan pakaian (dan tidur
untuk istirahat) bagi tubuh setelah selesai dari bekerja (dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha)
kalian bangun di waktu itu untuk mencari rezeki dan melakukan
pekerjaan-pekerjaan lainnya.
وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ
بُشْراً بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورا
048. (Dialah yang meniupkan angin) menurut qiraat yang
lain lafal Ar-Riih dibaca Ar-Riyah (pembawa kabar
gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya) yakni dekat sebelum
hujan. Lafal Nusyuran menurut suatu qiraat dibaca Nusyran, artinya secara
terpisah-pisah yakni dibaca secara Takhfif supaya ringan bacaannya. Menurut
qiraat yang lain dibaca Nasyran karena dianggap sebagai Mashdar. Menurut qiraat
lainnya lagi dibaca Busyra, artinya sebagai pembawa kabar gembira. Bentuk
tunggal bacaan pertama adalah Nusyurun, wazannya sama dengan lafal Rasulun yang
bentuk jamaknya adalah Rusulun. Sedangkan bentuk tunggal dari bacaan yang kedua
yaitu Busyran ialah Basyirun, artinya pembawa kabar gembira (dan Kami turunkan dan langit air yang amat bersih)
yaitu air yang dapat dipakai untuk bersuci, atau air yang menyucikan.
لِنُحْيِيَ بِهِ بَلْدَةً مَّيْتاً
وَنُسْقِيَهُ مِمَّا خَلَقْنَا أَنْعَاماً وَأَنَاسِيَّ كَثِيرا
049. (Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri atau tanah yang
mati) lafal Maitan dibaca Takhfif bentuk Mudzakkar dan Muannatsnya
sama saja. Disebutkan dengan maksud, bahwa yang mati itu adalah tanah negeri
itu (dan agar Kami memberi minum dengannya)
dengan air itu (sebagian besar dari makhluk Kami,
binatang-binatang ternak) unta, sapi dan kambing (dan manusia yang banyak) lafal Anaasiyyu
merupakan bentuk jamak dari lafal Insaanun, bentuk asalnya adalah Anaasiinu,
kemudian huruf Nun diganti menjadi Ya, lalu huruf Ya yang pertama diidgamkan
kepadanya sehingga jadilah Anaasiyyu. Atau lafal Anaasiyyu ini adalah bentuk
jamak dari lafal Insiyyun.
وَلَقَدْ صَرَّفْنَاهُ بَيْنَهُمْ
لِيَذَّكَّرُوا فَأَبَى أَكْثَرُ النَّاسِ إِلَّا كُفُورا
050. (Dan sesungguhnya Kami telah menggilirnya) yakni
air hujan itu (di antara manusia supaya mereka
mengambil pelajaran daripadanya) Yadzdzakkaruu asalnya
Yatadzakkaruu, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal setelah terlebih
dahulu diganti menjadi Dzal pula, sehingga jadilah Yadzdzakkaruu. Menurut suatu
qiraat dibaca Liyadzkuruu, sehingga artinya menjadi: supaya mereka ingat akan
nikmat Allah dengan adanya air tersebut (maka
kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari) nikmat Allah,
karena mereka mengatakan bahwa hujan kita ini disebabkan munculnya bintang anu.
TEKS
AYAT, TERJEMAH (yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar
tanda kurung)
وَمِنَ النَّاسِ مَن
يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللّهَ عَلَى مَا فِي
قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَام
204.
(Di antara manusia ada seorang yang ucapannya
tentang kehidupan dunia menarik hatimu) tetapi sebaliknya tidak
demikian halnya tentang kehidupan akhirat karena berbeda dengan pandangan dan
keyakinannya (dan dipersaksikannya kepada Allah
atas isi hatinya) bahwa itu benar-benar cocok dengan apa yang
diucapkannya (padahal ia adalah musuh yang paling
keras) baik bagimu maupun bagi pengikut-pengikutmu disebabkan
permusuhannya denganmu itu. Orang ini namanya Akhnas bin Syuraiq, seorang
munafik yang manis mulut terhadap Nabi saw. Ia bersumpah bahwa ia seorang
mukmin dan cinta kepada Nabi saw. lalu mendekati majelisnya. Maka kepalsuannya
ini dibukakan Allah dan suatu waktu ia pernah lewat di pertanian dan peternakan
seorang sahabat, maka dibakarnya tanaman dan disembelihnya hewan-hewan milik
sahabat itu di waktu malam, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah
swt.:
وَإِذَا تَوَلَّى سَعَى فِي الأَرْضِ
لِيُفْسِدَ فِيِهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ
الفَسَاد
205. (Dan apabila ia berpaling) dari hadapanmu (ia berjalan di muka bumi untuk membuat kerusakan padanya dan
membinasakan tanam-tanaman dan binatang ternak) untuk menyebut
beberapa macam kerusakan itu (sedangkan Allah tidak
menyukai kerusakan), artinya tidak rida padanya.
وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللّهَ
أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَاد
206. (Dan jika dikatakan kepadanya, "Bertakwalah kamu kepada
Allah) dalam perbuatan-perbuatanmu, (bangkitlah
kesombongannya) yang menyebabkan berbuat (dosa) yang disuruh menghindarinya. (Maka cukuplah baginya neraka Jahanam dan sungguh ia seburuk-buruk tempat
tinggal).
SMT II
TEKS AYAT, TERJEMAH (yang dalam
kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ
قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا
أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
079. (Maka keluarlah) Karun (kepada kaumnya dalam kemegahannya) berikut para
pengikutnya yang banyak jumlahnya; mereka semuanya menaiki kendaraan seraya
memakai pakaian emas dan sutra. Kuda-kuda serta keledai-keledai yang mereka
naiki pun dihiasnya. (Berkatalah orang-orang yang
menghendaki kehidupan dunia, "Aduhai!) huruf Ya di sini
menunjukkan makna Tanbih (Kiranya kita mempunyai
seperti apa yang telah diberikan kepada Karun) dalam masalah
keduniawian (sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan) yakni bagian (yang
besar.") yang sangat banyak keberuntungannya.
وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِّمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً وَلَا
يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ
080. (Berkatalah) kepada mereka (orang-orang yang dianugerahi ilmu) tentang apa
yang telah dijanjikan oleh Allah kelak di akhirat, ("Kecelakaan
yang besarlah bagi kalian) lafal Wailakum ini adalah kalimat
hardikan (pahala Allah) di akhirat
berupa surga (adalah lebih baik bagi orang-orang
yang beriman dan beramal saleh) daripada apa yang diberikan oleh
Allah kepada Karun di dunia (dan tidak diperoleh
pahala itu) yakni surga (kecuali oleh
orang-orang yang sabar") di dalam menjalankan ketaatan dan
menjauhi maksiat.
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ
فَمَا كَانَ لَهُ مِن فِئَةٍ يَنصُرُونَهُ مِن دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ
المُنتَصِرِينَ
081. (Maka Kami benamkan dia) Karun (beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada lagi baginya
suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah) seumpamanya
penolong itu dapat mencegah kebinasaan dari diri Karun. (Dan tiadalah ia termasuk orang-orang yang dapat membela
dirinya) dari azab Allah.
وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا مَكَانَهُ
بِالْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ
مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَوْلَا أَن مَّنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا
وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
082. (Dan jadilah orang-orang yang kemarin
mencita-citakan kedudukan Karun itu) dalam waktu yang singkat (mereka berkata, "Aduhai! Benarlah Allah melapangkan)
yakni meluaskan (rezeki bagi siapa yang Dia
kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan membatasinya) menyempitkannya
bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Lafal Way adalah Isim Fi'il yang artinya
aku sangat kagum, dan huruf Kaf mempunyai makna huruf Lam. Maksudnya, aku
sangat takjub karena sesungguhnya Allah melapangkan dan seterusnya (kalau Allah tidak melimpahkan harunia-Nya atas kita,
benar-benar Dia telah membenamkan kita pula) dapat dibaca Lakhasafa
dan Lakhusifa (Aduhai benarlah, tidak beruntung
orang-orang yang mengingkari.") nikmat Allah seperti Karun
tadi.
TEKS
AYAT, TERJEMAH (yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ
وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلاَ تُبَذِّرْ تَبْذِيراً
026. (Dan berikanlah) kasihkanlah (kepada keluarga-keluarga yang dekat)
famili-famili terdekat (akan haknya)
yaitu memuliakan mereka dan menghubungkan silaturahmi kepada mereka (kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros)
yaitu menginfakkannya bukan pada jalan ketaatan kepada Allah.
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ
الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُوراً
027. (Sesungguhnya orang-orang pemboros itu adalah
saudara-saudara setan) artinya berjalan pada jalan setan (dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya)
sangat ingkar kepada nikmat-nikmat yang dilimpahkan oleh-Nya, maka demikian
pula saudara setan yaitu orang yang pemboros.
TEKS
AYAT, TERJEMAH (yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
وَلاَ تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى
عُنُقِكَ وَلاَ تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوماً مَّحْسُوراً
029. (Dan janganlah kamu jadikan tanganmu
terbelenggu pada lehermu) artinya janganlah kamu menahannya dari
berinfak secara keras-keras; artinya pelit sekali (dan
janganlah kamu mengulurkannya) dalam membelanjakan hartamu (secara keterlaluan, karena itu kamu menjadi tercela)
pengertian tercela ini dialamatkan kepada orang yang pelit (dan menyesal) hartamu habis ludes dan kamu tidak
memiliki apa-apa lagi karenanya; pengertian ini ditujukan kepada orang yang
terlalu berlebihan di dalam membelanjakan hartanya.
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن
يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيراً بَصِيراً
030. (Sesungguhnya Rabbmu melapangkan rezeki)
meluaskannya (kepada siapa yang Dia kehendaki dan
membatasinya) menyempitkannya kepada siapa yang Dia kehendaki (sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya) mengetahui apa yang tersembunyi dan apa yang
terlahirkan tentang diri mereka karena itu Dia memberi rezeki kepada mereka
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka.
TEKS AYAT, TERJEMAH (yang dalam
kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ
وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ
بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ
وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ
وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُواْ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاء
والضَّرَّاء وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ
الْمُتَّقُونَ
177. (Kebaktian itu bukanlah dengan menghadapkan
wajahmu) dalam salat (ke arah timur dan
barat) ayat ini turun untuk menolak anggapan orang-orang Yahudi dan
Kristen yang menyangka demikian, (tetapi orang yang
berbakti itu) ada yang membaca 'al-barr' dengan ba baris di atas,
artinya orang yang berbakti (ialah orang yang
beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab)
maksudnya kitab-kitab suci (dan nabi-nabi,)
(serta memberikan harta atas) artinya
harta yang (dicintainya) (kepada kaum kerabat) atau famili (anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang yang dalam
perjalanan) atau musafir, (orang-orang
yang meminta-minta) atau pengemis, (dan
pada) memerdekakan (budak)
yakni yang telah dijanjikan akan dibebaskan dengan membayar sejumlah tebusan,
begitu juga para tawanan, (serta mendirikan salat
dan membayar zakat) yang wajib dan sebelum mencapai nisabnya secara
tathawwu` atau sukarela, (orang-orang yang menepati
janji bila mereka berjanji) baik kepada Allah atau kepada manusia, (orang-orang yang sabar) baris di atas sebagai
pujian (dalam kesempitan) yakni
kemiskinan yang sangat (penderitaan)
misalnya karena sakit (dan sewaktu perang)
yakni ketika berkecamuknya perang di jalan Allah. (Mereka
itulah) yakni yang disebut di atas (orang-orang
yang benar) dalam keimanan dan mengakui kebaktian (dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa)
kepada Allah.
TEKS
AYAT, TERJEMAH (yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا
فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ اللّهُ جَمِيعاً
إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
148. (Dan bagi masing-masing) maksudnya
masing-masing umat (ada arah dan tujuan)
maksudnya kiblat (tempat ia menghadapkan wajahnya)
di waktu salatnya. Menurut suatu qiraat bukan 'muwalliihaa' tetapi
'muwallaahaa' yang berarti majikan atau yang menguasainya, (maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan) yakni
segera menaati dan menerimanya. (Di mana saja kamu
berada, pastilah Allah akan mengumpulkan kamu semua) yakni di hari
kiamat, lalu dibalas-Nya amal perbuatanmu. (Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu).
TEKS AYAT, TERJEMAH (yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
ثُمَّ أَوْرَثْنَا
الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ
لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ
اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
032. (Kemudian Kami wariskan) Kami berikan (Kitab itu) yakni Alquran (kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami) mereka adalah umatmu (lalu di
antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri) karena
sembrono di dalam mengamalkannya (dan di antara
mereka ada yang pertengahan) dalam mengamalkannya (dan di antara mereka ada -pula- yang lebih cepat berbuat
kebaikan) di samping mengamalkan Alquran, juga mempelajarinya,
mengajarkannya dan membimbing orang lain untuk mengamalkannya (dengan izin Allah) dengan kehendak-Nya. (Yang demikian itu) yakni diwariskannya Alquran
kepada mereka (adalah karunia yang amat besar.)
TEKS AYAT, TERJEMAH (yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ
أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
097. (Barang siapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik) menurut suatu pendapat dikatakan
bahwa yang dimaksud adalah kehidupan di surga. Menurut pendapat yang lain
dikatakan adalah kehidupan dunia, yaitu dengan mendapatkan rasa qana`ah atau
menerima apa adanya atau ia mendapatkan rezeki yang halal (dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan).
TEKS AYAT, TERJEMAH (yang dalam kurung) DAN TAFSIRNYA (di luar tanda kurung)
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ
إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ
وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون
104. (Hendaklah ada di antara kamu satu golongan
yang menyeru kepada kebaikan) ajaran Islam (dan menyuruh kepada yang makruf dan melarang dari yang
mungkar. Merekalah) yakni orang-orang yang menyeru, yang menyuruh
dan yang melarang tadi (orang-orang yang beruntung)
atau berbahagia. 'Min' di sini untuk menunjukkan 'sebagian' karena apa yang
diperintahkan itu merupakan fardu kifayah yang tidak mesti bagi seluruh umat
dan tidak pula layak bagi setiap orang, misalnya orang yang bodoh.